A. Habitat
Habitat utama spesies Hirudo adalah rawa-rawa air
tawar yang berlumpur dan banyak alur selokan yang dipenuhi tumbuhan gulma, di
payau, sawah atau takungan air. Biasanya ditemukan di sungai atau
sawah menempe pada ikan , maupun hewan vetebrata lain.
B. Jenis Makanan
LIntah
binatang karnivora yang memakan cairan tubuh mangsanya, termasuk darah, Untuk
itu ia mempunyai sensor yang peka terhadap mahluk lain yang mempunyai cairan
tubuh yang di butuhkan. Untuk memangsa makanannya, lintah mempunyai tiga rahang
yang elastis, dan mempunyai gigi-gigi kecil yang tajam. Ketika lintah siap
makan maka ketiga ujung rahangnya menempel erat di kulit mangsanya, saat itu
juga gigi lintah menggigit, dan mengeluarkan zat anti pembeku darah ( zat ini
yang dirasakan gatal bagi korbannya ). Saat menyedot darah, lintah tetap
menggigit dengan kuat, disertai cengkraman rahang yang kuat pula. Oleh sebab
itu, tidak dianjurkan bila digigit lintah, langsung di tarik, karena kulit yang
digigit akan terkoyang lebih lebar dan darah sulit di hentikan. Solusinya beri
tembakau/cairan tambakau agar lintah dengan sukarela melepaskannya.
Di habitat
asli asupan darah didapat dari binatang semacam kerbau atau ikan. untuk
budidaya dapat digunakan belut, ikan lele dan juga darah sapi. Namun jangan
sekali-kali menggunakan darah kambing karena dapat menyebabkan kematian pada lintah.
Sumber pakan
lintah juga bisa dari ikan lele atau belut. Lintah
akan mengisap darah ikan atau belut tersebut.
C. Cara Pemeliharaan
Ø
Lintah dapat dibudidayakan dengan mengembang-biakkannya pada lokasi yang mirip
dengan Habitat asli lintah yaitu
lokasi yang tidak terpapar matahari langsung, agak teduh dan lembab. Tempat
budidayanya dapat berupa kolam konkrit atau peluran, kolam kanvas dan polytank.
Ø
Cara mengawinkan disuatu wadah utk 2 x 1,5 m diisi
2000 ekor indukan lintah. Mereka
berkembang biak secara alami, bertelur dgn sendirinya. Pada habitat aslinya
akan bertelur di akar akar tanaman enceng gondok. Setelah bertelur dipisah di
kolam lain, agar tdk menjadi predator sesama. Bisa berkembang biak secara
alami. Anak lintah cukup diberi
pelet, setelah 2 bulan diberi darah dari pakan lain yang tdk bertulang
belakang. Lintah bila diberi
pakan dan kenyang mampu bertahan hingga 6 bulan
Ø
Lintah harus di jaga
habitatnya sealami mungkin, dengan memberikan air dengan kadar pH normal,
tinggi air di buat setinggi 1/2 ukuran tinggi kolam. Didalam kolam dimasukkan
pula tanah, bebatuan untuk lintah bermain
dan juga tanaman pelindung semacam eceng gondok. Kolam harus selalu dijaga dari
polutan, karena lintah akan
responsif sekali terhadap tembakau, cat, tiner, garam ataupun alkohol. Polutan
tersebut dapat menyebabkan kematian pada lintah.
Ø
Makanan alami lintah adalah darah. Nah, untuk budidaya
dapat digunakan belut, ikan lele dan juga darah sapi. Pemberian pakan dengan
belut dapat menggunakan kawat nyamuk, dimana belut dijepit dengan kawat
tersebut dan dimasukkan ke kolam lintah. Begitu belut diceburkan ke
kolam maka lintah yang lapar akan menghisap darah belut tersebut. Belut
diangkat sekitar 1 hari setelah peletakan. Pemberian pakan ini rutin dilakukan
setidaknya 2 minggu sekali untuk masing-masing kolam.
D. Reproduksi Lintah
Sebagai
hermafrodit, lintah memiliki keduanya ,organ seks laki-laki dan
perempuan. Seperti cacing tanah mereka juga memiliki clitellum, sebuah
wilayah kulit menebal yang hanya jelas selama masa reproduksi. Kawin
melibatkan terjalinnya tubuh dimana tiap sperma deposito di daerah clitellar
yang lain ‘. Rhyncobdellids tidak memiliki penis tapi menghasilkan paket
tajam sperma yang dipaksa melalui dinding tubuh. Sperma kemudian membuat jalan
ke ovarium di mana pembuahan terjadi. clitellum ini mengeluarkan kepompong
agar-agar yang tangguh yang mengandung nutrisi, dan dalam hal ini bahwa telur
disimpan. lintah ini mengangkat bahu itu sendiri bebas dari kokon, penyegelan
sebagai itu melewati kepala. kokon biasanya ditaruh dikubur atau menempel
pada log, batu atau daun dan kering ke kerak berbusa. Setelah beberapa
minggu atau bulan, kaum muda muncul sebagai miniatur orang dewasa. Studi
menunjukkan bahwa kepompong mampu bertahan dalam sistem pencernaan bebek. Tidak ada tingkat
larva. Lintah membentuk kokon yang mengandung telur yang telah dibuahi &
kokon akan diletakkan dalam air/tanah.
E. Peranan Dalam Kehidupan
Ø Dalam Medis dan pengobatan
dimanfaatkan untuk pengeluaran
darah (plebotomi) secara medis. oleh karena itu sangat baik kegunaannya dan
manfaatnya untuk penyembuhan penyakit bagi penderita sakit strok,
penyumbatan saraf .
Ø Kelebihan utama dari lintah adalah adanya zat Hirudin yang bermanfaat sebagai zat anti
koagulan yang berfungsi melancarkan aliran darah
Ø Mengandung zat anastesi atau bius ke dalam tubuh korbannya,
sehingga ketika diisap darahnya, korban tidak merasa sakit, zat ini
dimanfaatkan untuk obat bius sebelum operasi.
Ø Berdasarkan Hasil Riset Medis awal 1990, bahwa terapi lintah dapat
menyembuhkan tumor tanpa kemo terapi dan pembedahan.
Ø Peranan bagi lingkungan : Hirudinea parasit hidup dengan mengisap
darah inangnya, sedangkan Hirudinea bebas hidup dengan memangsa invertebrata
kecil seperti siput,
Ø
Lintah yang
hidup di sawah membunuh hama Ryieon karena
lintah meyerap darahnya.
Ø
Mencegah
pertumbuhan lumut pada bebatuan lembab.
F. Kesimpulan
Lintah adalah hewan invetebrata yang memiliki cukup banyak
manfaat bagi manusia maupun lingkungan. Walaupun lintah selama ini di pandang
sebagai hewan yang menakutkan dan menjijikan ternyata lintah dapat dimanfaatkan
untuk pengobatan.