Wavy Tail #dhedie_triks { position:fixed;_position:absolute;bottom:0px; left:0px; clip:inherit; _top:expression(document.documentElement.scrollTop+ document.documentElement.clientHeight-this.clientHeight); _left:express;

Translate

Kamis, 13 Maret 2014

makalah tentang Lintah (Hirudo Medicinalis)


A.  Habitat
Habitat  utama spesies Hirudo adalah rawa-rawa air tawar yang berlumpur dan banyak alur selokan yang dipenuhi tumbuhan gulma, di payau, sawah atau takungan air. Biasanya ditemukan di sungai atau sawah menempe pada ikan , maupun hewan vetebrata lain.
B. Jenis Makanan
LIntah binatang karnivora yang memakan cairan tubuh mangsanya, termasuk darah, Untuk itu ia mempunyai sensor yang peka terhadap mahluk lain yang mempunyai cairan tubuh yang di butuhkan. Untuk memangsa makanannya, lintah mempunyai tiga rahang yang elastis, dan mempunyai gigi-gigi kecil yang tajam. Ketika lintah siap makan maka ketiga ujung rahangnya menempel erat di kulit mangsanya, saat itu juga gigi lintah menggigit, dan mengeluarkan zat anti pembeku darah ( zat ini yang dirasakan gatal bagi korbannya ). Saat menyedot darah, lintah tetap menggigit dengan kuat, disertai cengkraman rahang yang kuat pula. Oleh sebab itu, tidak dianjurkan bila digigit lintah, langsung di tarik, karena kulit yang digigit akan terkoyang lebih lebar dan darah sulit di hentikan. Solusinya beri tembakau/cairan tambakau agar lintah dengan sukarela melepaskannya.
Di habitat asli asupan darah didapat dari binatang semacam kerbau atau ikan. untuk budidaya dapat digunakan belut, ikan lele dan juga darah sapi. Namun jangan sekali-kali menggunakan darah kambing karena dapat menyebabkan kematian pada lintah. Sumber pakan lintah juga bisa dari ikan lele atau belut. Lintah akan mengisap darah ikan atau belut tersebut.
C. Cara Pemeliharaan
Ø  Lintah dapat dibudidayakan dengan mengembang-biakkannya pada lokasi yang mirip dengan Habitat asli lintah yaitu lokasi yang tidak terpapar matahari langsung, agak teduh dan lembab. Tempat budidayanya dapat berupa kolam konkrit atau peluran, kolam kanvas dan polytank.
Ø  Cara mengawinkan disuatu wadah utk 2 x 1,5 m diisi 2000 ekor indukan lintah. Mereka berkembang biak secara alami, bertelur dgn sendirinya. Pada habitat aslinya akan bertelur di akar akar tanaman enceng gondok. Setelah bertelur dipisah di kolam lain, agar tdk menjadi predator sesama. Bisa berkembang biak secara alami. Anak lintah cukup diberi pelet, setelah 2 bulan diberi darah dari pakan lain yang tdk bertulang belakang. Lintah bila diberi pakan dan kenyang mampu bertahan hingga 6 bulan
Ø  Lintah harus di jaga habitatnya sealami mungkin, dengan memberikan air dengan kadar pH normal, tinggi air di buat setinggi 1/2 ukuran tinggi kolam. Didalam kolam dimasukkan pula tanah, bebatuan untuk lintah bermain dan juga tanaman pelindung semacam eceng gondok. Kolam harus selalu dijaga dari polutan, karena lintah akan responsif sekali terhadap tembakau, cat, tiner, garam ataupun alkohol. Polutan tersebut dapat menyebabkan kematian pada lintah.
Ø  Makanan alami lintah adalah darah. Nah, untuk budidaya dapat digunakan belut, ikan lele dan juga darah sapi. Pemberian pakan dengan belut dapat menggunakan kawat nyamuk, dimana belut dijepit dengan kawat tersebut dan dimasukkan ke kolam lintah. Begitu belut diceburkan ke kolam maka lintah yang lapar akan menghisap darah belut tersebut. Belut diangkat sekitar 1 hari setelah peletakan. Pemberian pakan ini rutin dilakukan setidaknya 2 minggu sekali untuk masing-masing kolam.
 D. Reproduksi Lintah
Sebagai hermafrodit, lintah memiliki keduanya ,organ seks laki-laki dan perempuan. Seperti cacing tanah mereka juga memiliki clitellum, sebuah wilayah kulit menebal yang hanya jelas selama masa reproduksi. Kawin melibatkan terjalinnya tubuh dimana tiap sperma deposito di daerah clitellar yang lain ‘. Rhyncobdellids tidak memiliki penis tapi menghasilkan paket tajam sperma yang dipaksa melalui dinding tubuh. Sperma kemudian membuat jalan ke ovarium di mana pembuahan terjadi. clitellum ini mengeluarkan kepompong agar-agar yang tangguh yang mengandung nutrisi, dan dalam hal ini bahwa telur disimpan. lintah ini mengangkat bahu itu sendiri bebas dari kokon, penyegelan sebagai itu melewati kepala. kokon biasanya ditaruh  dikubur atau menempel pada log, batu atau daun dan kering ke kerak berbusa. Setelah beberapa minggu atau bulan, kaum muda muncul sebagai miniatur orang dewasa. Studi menunjukkan bahwa kepompong mampu bertahan dalam sistem pencernaan bebek. Tidak ada tingkat larva. Lintah membentuk kokon yang mengandung telur yang telah dibuahi & kokon akan diletakkan dalam air/tanah.
E. Peranan Dalam Kehidupan
Ø  Dalam Medis dan pengobatan
dimanfaatkan untuk pengeluaran darah (plebotomi) secara medis. oleh karena itu sangat baik kegunaannya dan manfaatnya untuk penyembuhan penyakit  bagi penderita sakit strok,
 penyumbatan saraf .
Ø  Kelebihan utama dari lintah adalah adanya zat Hirudin yang bermanfaat sebagai zat anti koagulan yang berfungsi melancarkan aliran darah
Ø  Mengandung zat anastesi atau bius ke dalam tubuh korbannya, sehingga ketika diisap darahnya, korban tidak merasa sakit, zat ini dimanfaatkan untuk obat bius sebelum operasi.
Ø  Berdasarkan Hasil Riset Medis awal 1990, bahwa terapi lintah dapat menyembuhkan tumor tanpa kemo terapi dan pembedahan.
Ø  Peranan bagi lingkungan : Hirudinea parasit hidup dengan mengisap darah inangnya, sedangkan Hirudinea bebas hidup dengan memangsa invertebrata kecil seperti siput,
Ø  Lintah yang hidup di sawah membunuh hama Ryieon karena lintah meyerap darahnya.
Ø  Mencegah pertumbuhan lumut pada bebatuan lembab.
F. Kesimpulan
Lintah adalah hewan invetebrata yang memiliki cukup banyak manfaat bagi manusia maupun lingkungan. Walaupun lintah selama ini di pandang sebagai hewan yang menakutkan dan menjijikan ternyata lintah dapat dimanfaatkan untuk pengobatan.